Assalamualikum & Selamat hari Raya Aidilfitri.. maaf zahir dan batin andai kata ada tersilap taip kat memana ruangan di alam siber nie..
lately acik memang sibuk gilerrr.. tapi hari ini ada kelapangan sikit.. tu yang teruja nak berblog. Tapi acik nak mintak maaf sesangat kat rerakan blogger sebab tak sempat nak jengok le blog kalian...
Hari raya hari tu acik ada tengok filem Heart. Takde le best sesangat sebab dalam cerita tu cuma 3 orang je berlakon.. pastu filem cintan cintun yang tahap dewa punya lah.. sesuai untuk teenager le kot.. sebab acik dah melepasi tahap tu, tak le rasa excited sangat.. cerita nie kalau bagi markah untuk 5 bintang .. acik cuma bagi 2 bintang aje..
walau macamana pun.. nie acik amik review dari saper tah pasal filem heart nie.. kalau berkenan nak nengok carik le CD..
Review Filem ni dari Anis Kurniawan, penganalisis filem Indonesia
Heart, sebuah film yang mengangkat tentang kebesaran cinta. Digambarkan bagaimana cinta membuat seseorang mampu mengabaikan dirinya demi kebahagiaan orang lain.
Rachel yang berteman sejak kecil dengan Farrel diam-diam mencintai Farrel tanpa mampu mengungkapkannya. Sementara Farrel tak pernah menyadari rasa cinta yang tersembunyi dalam benak Rachel begitu besar.
Ketika Farrel jatuh cinta pada Luna, Rachel justru mendukung Farrel untuk mengungkap perasaannya pada Luna. Luna menolak cinta Farrel karena ia merasa hidupnya tidak lama lagi gara-gara penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Di sinilah kebesaran cinta yang bersemayam di dada Rachel dibuktikan dengan cara mendatangi Luna tanpa sepengetahuan Farel, dan mengungkapkan betapa besar cinta Farel pada Luna. Luna akhirnya luluh dan menerima cinta Farel.
Bahkan sejak itu Luna seperti menemukan semangat hidupnya yang nyaris padam. Ketika hubungan Farel dan Luna berjalan Rachel merasa bimbang dan kehilangan identitas. Namun ditengah pusaran perasaan itu, Rachel tetap percaya, sudah seharusnya cinta membuat seseorang merasa bahagia jika melihat orang yang dicintainya bahagia. Tema cinta dan cerita yang diangkat Heart memang sudah terlalu basi.
Suasana romantis yang hendak dibangun dengan mengambil setting perbukitan, hamparan kebun teh, danau yang jernih dan tenang, sepasang kura-kura, kedai bunga lengkap dengan kabut dan gerimis, pun tidak mampu menumbuhkan suasana romantis. Ditambah dengan jalinan plot yang sangat longgar, perkembangan karakter tokoh yang datar membuat film tampak dipaksakan. Dengarlah dialog-dialog yang terlampau klise dan membosankan. "Semoga kebersamaan mereka tetap abadi dan bahagia""Ya, seperti kebersamaan kita,".
Konflik psikologis yang dihadapi Rachel kurang tergarap dengan baik. Sehingga tokoh Rachel hadir bak malaikat tanpa cela. Sementara Luna menjadi gadis asyik dengan dirinya sendiri, tidak memberi respons psikologis terhadap Rachel. Selain plot yang longgar dan lambat, pilihan setting di pegunungan membuat banyak sekali pertanyaan. Misalnya, dari kultur manakah tokoh-tokohnya. Jelas bukan metropolitan (Jakarta?) namun gaya bicara dan sikap-sikap Rachel, Luna maupun Farrel mencerminkan remaja yang hidup di lingkungan metropolitan Jakarta.
Bandingkan dengan film genre sejenis semisal Tentang Dia, garapan Rudy Soedjarwo yang memiliki plot simpel dan kuat namun tetap komunikatif. Juga perkembangan karakter tokoh-tokohnya yang dinamik sehingga konflik psikologis yang muncul terasa wajar. Tentang Dia juga bercerita tentang cinta dan persahabatan, namun dengan sudut pandang kamera yang tidak biasa membuat. Tentang Dia lebih segar dan jauh dari kesan klise dan memaksakan romantisme. Jika ada yang menarik dari film garapan Hanny R Saputra ini tak lain penggarapan musik dan lagu-lagu yang menjadi soundtrack film ini. Musik dan lagu-lagu yang silih berganti menghiasi film inilah yang menghidupkan suasana romantis itu, terutama untuk para remaja yang sedang dimabuk cinta. Maklum ini film remaja yang dikemas dengan logika remaja. Remaja yang sedang jatuh cinta sering mengabaikan logika, bukan?
*Selamat menonton filem ni yg berada di pawagam 7 September 2006. Sememangnya bukan muzik Indonesia sahaja yg berada di depan tetapi movie2 Indonesia cuber memonopoli penonton Malaysia dan ternyata mendapat tempat juga seperti filem Ada Apa Dengan Cinta & Eiffel Im In Love. Nyata filem2 Indonesia yg bercorak romantik mendapat hati penonton di Malaysia.
*SOUNDTRACK:
Irwansyah & Acha Septriasa - My Heart
Disini kau dan aku
terbiasa bersama
menjalani kasih sayang
bahagia ku denganmu
pernahkah kau menguntai
hari paling indah ku ukir
nama kita berdua
disini surga kita
bilakah kita mencintai yg lain
mungkin kah hati ini akan tegar
sebisa mungkin tak akan pernah
sayang ku akan hilang
if u love somebody
could we be this strong
i will fight to win
our love will conquer all
wouldn't reach my love
even just one night
our love will stay in my heart
my heart
pernahkah kau menguntai
hari paling indah
ku ukir nama kita berdua
disini surga kita
bilakah kita mencintai yg lain
mungkin kah hati ini akan tegar
sebisa mungkin
tak akan pernah
sayang ku akan hilang
bilakah kita mencintai yg lain
mungkin kah hati ini akan tegar
sebisa mungkin
tak akan pernah sayang ku akan hilang
5 comments:
Udah beli DVDnya libur Aidulfitri yang lepas..cumak belum ada masanya mau nonton.... Slamat Hari Raya Acik Ila yg dah lama menghilang...
selamat ari raya acik ila.. rase nak gi tengok cite CINTA .. opening show 30/11. cam best jer tengok promo kat tv3.
Selamat Hari raya NBK & tee..
lama menghilang sebab terlalu banyak kerja, pastu balik umah terus melepek, penat takde masa dah nak on internet.
..tp akak sempat masuk blog sy semalam kan ;) mekasih ye..
x bminat langsung nk tgk cite ni sejak 'terkena' dengan cerita Tentang Dia. lagu je sedap tp cite ampeeeeehhhh.. baek layan cite Gila-Gila Remaja lagi masyuuuukkk :D
selamat ari raya kak..~
dah tgk citer heart, mmg best! suka sangat ngan nirina zubir, so cute
Post a Comment